Strategi green marketing yang memadukan berbagai kegiatan yang lebih ramah lingkungan, antara lain modifikasi produk, perubahan proses produksi, perubahan kemasan dan modifikasi iklan.
Berdasarkan American Marketing Association (AMA), ada tiga aspek dasar green marketing , yaitu:
- retail, yaitu pemasaran produk yang di anggap aman bagi lingkungan;
- pemasaran sosial yaitu mengembangkan dan memasarkan produk untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan; dan
- Lingkungan, yaitu upaya Perseroan untuk memproduksi, mempromosikan, mengemas dan memulihkan produk dengan cara yang sadar lingkungan atau peka terhadap kepedulian lingkungan.
Tujuan Green Marketing
Kesadaran masyarakat akan masalah pemanasan global tampaknya semakin meningkat akhir-akhir ini. Ada banyak cara untuk memahami dampak pemanasan global dan perubahan iklim lebih lanjut . Salah satu caranya adalah dengan membeli lebih banyak produk sehari-hari yang ramah lingkungan.
Oleh karena itu, penerapan green marketing oleh berbagai perusahaan semakin marak saat ini. Fenomena sosial ini menjadikan green branding sebagai nilai tambah bagi perusahaan dengan meningkatkan daya saing sekaligus ramah lingkungan.
Tujuan green marketing berkaitan dengan kepuasan, kebutuhan, keinginan dan hasrat konsumen dalam hal merawat dan melestarikan lingkungan, maka green marketing menjadi suatu kebutuhan dalam dunia bisnis saat ini.
Kondisi ini terbukti dengan semakin ketatnya persaingan perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen akan produk yang ramah lingkungan. Beberapa perusahaan secara perlahan mengadopsi kegiatan pemasaran hijau ke dalam proyek mereka sebagai bagian dari kesadaran sosial. Mereka bertujuan untuk menjangkau konsumen dengan pesan pemasaran hijau.
Green marketing juga dapat memengaruhi perasaan dan rencana emosional konsumen, yang berdampak pada niat pembelian.
Konsumsi memberi nilai tambah dan manfaat, selain kepuasan dan perasaan bahwa konsumen tersebut telah berkontribusi pada perlindungan lingkungan.
Oleh karena itu, konsep green branding untuk merujuk pada pemenuhan kebutuhan konsumen dengan meminimalisir dampak kerusakan lingkungan.
Komponen Green Marketing
Komponen utama dari green marketing meliputi eco, eco-brandingdan advertising.
Ketiga komponen green branding ini dapat memfasilitasi produk ramah lingkungan.
roll green marketing untuk mendorong perilaku konsumen membeli produk hijau untuk mengurangi efek samping dari proses produksi terhadap lingkungan.
Berdasarkan studi, penentu utama merek hijau adalah pembelian dan konsumsi produk hijau.
Liobikiene et al. (2016) menemukan bahwa lingkungan, pengetahuan, sikap, nilai, kesadaran dan efektivitas persepsi konsumen merupakan faktor utama yang paling mempengaruhi pembelian produk hijau.
Sedangkan hasil penelitian lain menurut Boztepe (2012) menjelaskan bahwa kesadaran lingkungan, green product, green pricingdan green advertising merupakan faktor dalam strategi green marketing yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih produk ramah lingkungan.
A. Komponen Internal Komponen internal
merupakan faktor krusial dalam penerapan green branding. Aspek-aspek penting perusahaan di uraikan di bawah ini, yaitu:
1. Kesadaran Lingkungan
Faktor pertama yang harus diperhatikan dalam penerapan green marketing adalah kesadaran lingkungan, yaitu suatu cara mengenali kerapuhan lingkungan dan pentingnya menjaganya. memahami.
Produk ramah lingkungan saja tidak cukup untuk pembangunan berkelanjutan. Kesadaran lingkungan juga di perlukan dalam konsumsi produk.
Kesadaran lingkungan membawa kita untuk menggunakan produk ramah lingkungan yang tidak mengandung bahan berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
2.
Sifat produk ramah lingkungan Produk yang baik harus memiliki keunggulan di bandingkan produk lainnya. Hal tersebut dapat di nilai dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, jaminan dan rasa, yang dapat menarik minat konsumen.
Produk yang mendukung pembangunan berkelanjutan dapat memenuhi prinsip inti pengelolaan produk, antara lain:
- Dapat didaur ulang atau digunakan kembali,
- Produk yang efisien,
- Pengemasan yang bertanggung jawab,
- Tidak mengandung bahan berbahaya,
- Menggunakan label hijau,
- Produk organik, Produk
- penawaran layanan atau pinjaman,
- dan Produk yang bersertifikat.
3. Green Product Price Harga
merupakan elemen penting dalam pemasaran yang dapat mempengaruhi konsumen terhadap kualitas suatu produk. Cukup banyak konsumen yang bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk suatu produk yang mereka anggap berharga.
Banyak konsumen yang beranggapan bahwa produk hijau memiliki nilai dan manfaat bagi dirinya dan lingkungan karena dibuat dari bahan-bahan alami.
Oleh karena itu, konsumen green product menganggap bahwa uang yang mereka keluarkan sebanding dengan keuntungan yang mereka dapatkan dari produk yang mereka beli.
4. Promosi dan iklan
produk hijau Terakhir, faktor yang perlu di perhatikan dalam pemasaran hijau adalah promosi produk hijau. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan mendorong banyak perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen melalui iklan lingkungan di media elektronik dan cetak.
Iklan lingkungan bertujuan untuk mempengaruhi perilaku konsumen dengan mendorong mereka untuk membeli produk ramah lingkungan dan dengan menarik perhatian pada dampak positif dari perilaku konsumsi mereka terhadap diri mereka sendiri dan lingkungan.
Iklan lingkungan dalam strategi green marketing pada umumnya mengandung tiga unsur, yaitu
- iklan berisi pernyataan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan.
- Iklan menggambarkan bagaimana perusahaan mengubah praktik yang menunjukkan kepedulian dan komitmen perusahaan untuk memperbaiki lingkungan.
- Iklan tersebut menyajikan tindakan atau perbuatan untuk menjaga lingkungan, menggambarkan keterlibatan perusahaan dalam kegiatan lingkungan dan menunjukkan hasilnya.
B. Komponen Eksternal Perusahaan
Selain komponen internal green marketing yang disebutkan di atas, ternyata ada juga komponen eksternal yang mempengaruhi strategi green marketing suatu perusahaan, yaitu:
1. Membayar Pelanggan
Membayar pelanggan dalam green marketing mengacu pada siapa saja yang ramahkonsumen dengan berbagai tingkat “kesadaran lingkungan” dan jenis produk yang mereka butuhkan.
2. Pemasok
Pemasok merujuk pada seberapa “hijau” pemasok bahan baku, energi, dan peralatan kantor. Misalnya, bagaimana pemasok kayu mendapatkan kayu mereka secara legal atau ilegal, yang akan menyebabkan deforestasi.
3. Politisi
Politisi prihatin tentang seberapa cepat mereka dapat mendorong pemerintah untuk merancang dan memberlakukan peraturan lingkungan, dan seberapa jauh peraturan pemerintah akan mempengaruhi perusahaan untuk menerapkan peraturan tersebut.
4.
dalam green marketing adalah pihak yang berkepentingan menekan perusahaan untuk go green. Pemangku kepentingan termasuk organisasi konsumen, lembaga hukum, organisasi perdagangan, dan pemerintah suatu negara.
5. Isu Isu
yang dimaksud mencakup berbagai jenis isu lingkungan dan isu sosial yang terkait dengan keterlibatan Perseroan dalam satu atau lebih isu tersebut.
6. Prediksi
Bisnis harus bisa memprediksi masalah yang akan dihadapi bisnis di masa depan.
7. Mitra
Mitra atau kolaborator adalah pihak ketiga yang memiliki hubungan dengan perusahaan atau instansi lain yang menangani masalah lingkungan dan sosial.
Manfaat Green Marketing
Konsep green marketing menjadi semakin menarik bagi beragam kalangan termasuk akademisi, praktisi, regulator publik, konsumen dan orang-orang yang peduli terhadap lingkungan. Menerapkan green marketing sangat penting karena alasan utama yaitu keterbatasan sumber daya.
Dari sisi perusahaan, sumber daya yang terbatas akan mendorong perusahaan mencari cara baru untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsep green marketing bertujuan untuk memberikan cara alternatif bagi pemasar dalam melakukan kegiatan pemasaran dengan menggunakan sumber daya yang terbatas secara efektif dan efisien.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan green marketing adalah secara langsung:
- produk yang dihasilkan ramah lingkungan,
- produsen dan pengiklan menciptakan produk yang ditujukan untuk memuaskan keinginan konsumen yang peduli lingkungan,
- cinta lingkungan akan membuat perusahaan lebih inovatif. Inovatif dalam input, proses output dan strategi pemasaran,