Manfaat Belajar Investasi Sejak Dini

Warren Buffett masuk dalam jajaran orang terkaya ke-6 versi Forbes dengan kekayaan gabungan sebesar $99,4 miliar atau sekitar Rp. 1,416 triliun. Untuk berada di posisi itu, Buffett terkenal belajar investasi sejak berusia 11 tahun.

Di Indonesia sendiri, ada Lo Kheng Hong bernama Warren Buffett Indonesia yang memiliki investasi saham di pasar modal sebesar Rp 2,5 triliun.

Kesuksesan pria berusia 62 tahun ini di dunia investasi dimulai saat membeli PT. Multiteler Adirama Indonesia Tbk dibandrol dengan harga Rp 250, dan pada 2011, beberapa tahun kemudian, harga saham perseroan per lot naik menjadi Rp 31.500.

Dengan cara ini, Lo Kheng Hong meraih keuntungan hingga 12.500 persen. Bukankah ini luar biasa?

Oleh karena itu, banyak orang yang memilih berinvestasi pada alat keamanan untuk menambah kekayaannya.

Namun di balik keuntungan yang menggiurkan, investasi juga di kenal dengan resikonya. Oleh karena itu, sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi di salah satu instrumen, penting bagi Anda untuk membiasakan diri berinvestasi agar mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Nah, bagi Anda yang menginginkan uang besar dari investasi. Pertama, mari kita pahami apa itu investasi, cara kerjanya, dan seperti apa risiko dan keuntungan yang akan Anda dapatkan.

Apa itu investasi?

belajar investasi

Berinvestasi adalah cara untuk menumbuhkan kekayaan Anda tanpa banyak usaha. Intinya adalah ketika berinvestasi, yang harus Anda lakukan hanyalah berinvestasi dan menunggu dana Anda bertambah.

Jadi jangan heran kalau ada istilahnya, investor tetap menghasilkan uang meski tertidur. Ini adalah salah satu karakter dari investasi.

Misalnya, Anda menyetor 1 juta rupiah setiap bulan selama setahun di ruang reksa dana pendapatan tetap. Selama waktu itu, Anda sepertinya mendapatkan pengembalian atau keuntungan 40 persen.

Artinya jika anda melakukan withdraw maka uang anda akan bertambah sebesar Rp 4 juta dari kemenangan yang anda terima.

Bisakah Anda bayangkan berapa banyak kekayaan yang akan mengalir ke rekening Anda ketika Anda mengalihkan uang dalam jumlah besar?

Pentingnya Belajar Berinvestasi

Berinvestasi harus dilakukan sejak dini. Sayangnya, tidak sedikit orang yang ragu untuk berinvestasi karena menganggap investasi hanya untuk orang yang punya uang.

Padahal ada banyak jenis sarana investasi yang bisa dimulai dengan modal kecil. Bahkan, ada beberapa sekuritas yang menawarkan modal minim dengan mengeluarkan beberapa puluh ribu rupiah saja.

Tetap saja, jangan berkecil hati karena tidak ada kata terlambat untuk belajar, bahkan untuk belajar berinvestasi.

Bagi Anda para pemula yang baru ingin terjun ke dunia investasi, Anda bisa mulai berinvestasi dengan alat-alat yang aman, yaitu minim risiko dan juga minim modal.

Tujuannya untuk meminimalisir kerugian yang akan Anda tanggung. Berinvestasi juga memungkinkan Anda untuk mempelajari cara kerja alat keamanan tempat Anda berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Soalnya, prinsip investasinya adalah: semakin besar modal yang ditanamkan, semakin besar keuntungan yang akan Anda dapatkan. 

Hal ini memungkinkan Anda untuk menambah reksa dana Anda secara teratur dan meminimalkan kerugian dengan menerapkan strategi investasi yang mencakup diversifikasi investasi, yaitu menginvestasikan dana di berbagai sarana investasi.

Tips belajar investasi untuk Pemula

 

Berikut ini adalah tips investasi untuk pemula, menurut pakar keuangan Aulia Akbar CFP®, AEPP®, untuk membantu pemula mendapatkan keuntungan maksimal dari berinvestasi.

1. Tetapkan tujuan investasi

Sebagai seorang investor, sudah seharusnya Anda mengetahui tujuan investasi Anda. Baik itu untuk uang pendidikan, membeli rumah atau kepentingan lainnya.

Menetapkan tujuan sebelumnya sangat penting. Pertama tama , tetapkan tujuan jangka pendek / jangka panjang. Tujuan ini menjadi tolak ukur kemana arah investasi.

Tujuan investasi mempengaruhi berbagai keputusan, seperti B. jenis investasi dan platform investasi.

2. Ketahui profil risiko

Setiap orang atau investor memiliki profil risiko masing-masing. Pertama, sadarilah bahwa Anda adalah investor dengan profil risiko apa. Berikut adalah jenis-jenis investor berdasarkan profil risikonya:

  • Konservatif

Profil risiko konservatif cenderung takut akan spekulasi. Tipe investor ini lebih menyukai investasi berisiko rendah. Sayangnya, investasi berisiko rendah, pengembaliannya juga rendah. Jika Anda merasa cocok dengan profil risiko ini, reksa dana pasar uang, deposito, emas, dan logam mulia adalah sarana investasi yang cocok.

  • Moderat

Investor dengan profil risiko sedang umumnya lebih suka bertualang daripada tipe konservatif. Tipe investor ini tidak takut mengambil risiko saat bermain di pasar yang lebih bergejolak untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi.

Jika Anda merasa cocok dengan tipe ini, Anda bisa memilih reksa dana campuran sebagai sarana investasi. Sarana investasi ini memberikan pengembalian yang cukup tinggi, tetapi risikonya tidak sebesar investasi saham.

  • Agresif

Investor agresif memiliki ambisi besar untuk mendapatkan ‘big fish’. Mereka selalu bersedia memasuki pasar yang bergejolak dan berisiko tinggi untuk pengembalian yang tinggi. Tipe investor ini biasanya berani merugi. Toleransi terhadap penurunan nilai investasi juga lebih tinggi.

Jika Anda merasa cocok dengan profil ini, pasar saham adalah pilihan yang bagus. Pasar ini cukup fluktuatif, namun keuntungannya memang sangat besar.

3. Tentukan jangka waktu investasi

Anda perlu menentukan berapa lama jangka waktu investasi yang ingin Anda lakukan. Sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Baik untuk kebutuhan investasi  jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Ketersediaan dana juga harus diperhitungkan saat menentukan kerangka waktu.

Jika dana sudah digunakan untuk investasi, maka lebih baik memilih yang berjangka panjang, sehingga return-nya akan lebih tinggi.

Jika Anda memiliki dana terbatas dan uang yang diinvestasikan mungkin diperlukan sewaktu-waktu, lebih baik memilih investasi jangka pendek.

4. Memilih platform investasi

Perkembangan dunia digital membuat investasi semakin mudah. Saat ini sudah banyak platform digital yang memudahkan investasi online.

Setelah Anda memutuskan kendaraan investasi, Anda sekarang harus memutuskan platformnya. Jangan sembarangan memilih platform, pilihlah yang memiliki reputasi baik dan diawasi oleh OJK.

Cara Cerdas Mendapat Keuntungan Investasi Menenggelamkan

diri dalam dunia investasi memang bisa mendatangkan kekayaan yang melimpah. Untuk meningkatkan laba atas investasi Anda, Anda dapat mengalihkannya dengan masuk ke sektor korporasi.

Namun perlu diperhatikan bahwa salah satu faktor penentu keberhasilan dalam berbisnis adalah dengan memilih bidang usaha yang selalu diinginkan dan dibutuhkan oleh banyak orang, seperti di masa mendatang.

Agar usaha Anda semakin sukses dan berkembang, Anda dapat mengajukan pinjaman dari perusahaan financial technology yang proses aplikasinya lebih mudah dan cepat yaitu Pintek.

Sebagai perusahaan fintech yang terdaftar dan diatur oleh OJK, Pintek memiliki misi untuk memajukan pendidikan di Indonesia melalui layanan keuangan, termasuk bagi para pelaku usaha di bidang pendidikan.

Melalui produk PO/Invoice financing, UKM di bidang pendidikan berpeluang mendapatkan pembiayaan mulai dari Rp 50 juta hingga miliaran Rupiah hanya dengan menjaminkan invoice berjalan.

Bunga yang dikenakan juga sangat kompetitif yaitu bunga efektif 1,5 hingga 2,5% untuk jangka waktu hingga enam bulan atau setelah tagihan jatuh tempo.

Demikian sahabat mengenai tips belajar investasi yang bisa saya jelaskan kepada kalian semoga bisa bermanfaat ya.