Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dijalankan oleh umat Muslim yang mampu. Di antara jenis-jenis zakat yang ada, zakat ternak adalah salah satu zakat harta yang wajib dikeluarkan oleh orang-orang yang memiliki hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, dan unta.
Pemilik ternak diwajibkan untuk mengeluarkan zakat jika ternak mereka mencapai jumlah tertentu atau dikenal dengan istilah nisab.
Memahami zakat ternak sangat penting, terutama bagi umat Muslim yang bergerak di sektor peternakan.
Artikel ini akan membantu Anda memahami lebih jauh tentang syarat, nisab, dan cara menghitung zakat ternak sesuai dengan panduan Islam.
Table of Contents
Apa Itu Zakat Ternak?
Zakat ternak, atau yang dalam bahasa Arab disebut zakat al-an’am, merupakan zakat yang dikeluarkan dari jenis-jenis hewan tertentu yang dipelihara. Hewan-hewan yang wajib dizakati adalah sapi, kambing, domba, dan unta. Zakat ternak dikenakan jika kepemilikan ternak sudah memenuhi syarat-syarat tertentu.
Dasar hukum zakat ternak terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits. Dalam Surat At-Taubah ayat 103, Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk mengambil zakat dari harta orang-orang beriman untuk menyucikan mereka. Selain itu, ada banyak hadits yang secara khusus menjelaskan tentang zakat ternak.
Baca Juga: Zakat Sapi Digolongkan Sebagai Apa?
Syarat Wajib Zakat Ternak
Tidak semua hewan ternak wajib dizakati. Berikut ini adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi agar ternak wajib dizakati:
- Jenis hewan: Hewan ternak yang dikenakan zakat meliputi sapi, kambing, domba, dan unta. Hewan ternak lain seperti ayam, bebek, atau ikan tidak termasuk dalam kategori ini.
- Nisab: Hewan ternak wajib dizakati jika sudah mencapai jumlah tertentu, yaitu nisab. Setiap jenis hewan memiliki nisab yang berbeda.
- Haul: Hewan ternak harus dimiliki selama satu tahun penuh (haul) sebelum zakat diwajibkan.
- Penggembalaan di padang rumput umum: Zakat ternak hanya diwajibkan untuk hewan yang digembalakan di padang rumput umum dan bukan ternak yang diberi makan dengan biaya pribadi oleh pemiliknya.
Nisab Zakat Ternak: Berapa Jumlah yang Wajib Dizakati?
Nisab adalah jumlah minimal hewan ternak yang wajib dizakati. Berikut adalah nisab untuk masing-masing jenis hewan:
- Sapi: Nisab untuk sapi adalah 30 ekor. Jika seseorang memiliki 30 hingga 39 ekor sapi, maka zakatnya adalah satu ekor sapi yang berumur lebih dari 1 tahun.
- Kambing/Domba: Nisab untuk kambing atau domba adalah 40 ekor. Jika memiliki 40 hingga 120 ekor, wajib mengeluarkan zakat satu ekor kambing atau domba yang sudah berumur lebih dari 1 tahun.
- Unta: Nisab untuk unta bervariasi, mulai dari 5 ekor, dan zakat yang dikeluarkan adalah satu ekor kambing jika memiliki 5 ekor unta.
Cara Menghitung Zakat Ternak
Menghitung zakat ternak memerlukan perhitungan berdasarkan nisab dan jenis hewan. Berikut adalah cara sederhana untuk menghitung zakat ternak:
- Contoh perhitungan untuk sapi: Jika seseorang memiliki 30 ekor sapi, ia wajib mengeluarkan satu ekor sapi zakat yang sudah berumur lebih dari satu tahun.
- Contoh perhitungan untuk kambing: Jika seseorang memiliki 45 ekor kambing, zakat yang dikeluarkan adalah satu ekor kambing. Namun, jika jumlah kambing tersebut lebih dari 120 ekor, zakatnya akan bertambah.
Untuk memudahkan perhitungan, ada baiknya menggunakan kalkulator zakat yang sudah banyak disediakan oleh lembaga zakat atau situs Islami.
Dalil dan Hadits yang Mendukung Zakat Ternak
Zakat ternak memiliki dasar hukum yang kuat baik dari Al-Qur’an maupun Hadits. Beberapa dalil yang mendukung kewajiban zakat ternak antara lain:
- Surat At-Taubah ayat 103: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka…”
- Hadits riwayat Bukhari dan Muslim: Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak ada zakat pada unta yang jumlahnya kurang dari lima ekor.”
Pendapat para ulama juga sepakat mengenai wajibnya zakat ternak bagi mereka yang memenuhi syarat nisab dan haul.
Kapan dan Bagaimana Menyalurkan Zakat Ternak?
Zakat ternak harus dikeluarkan setiap kali haul tercapai, yaitu setelah kepemilikan hewan selama satu tahun penuh. Waktu yang tepat untuk mengeluarkan zakat adalah segera setelah haul dan nisab tercapai.
Zakat ternak dapat disalurkan kepada mustahik (penerima zakat) yang terdiri dari fakir, miskin, amil zakat, dan golongan lain yang berhak menerimanya. Penyaluran bisa dilakukan melalui lembaga zakat atau langsung kepada orang yang berhak.
Kesimpulan
Zakat ternak merupakan salah satu bentuk zakat yang harus dipahami oleh umat Muslim, terutama bagi mereka yang memiliki hewan ternak.
Memahami syarat, nisab, dan cara menghitung zakat ternak sangat penting agar kewajiban zakat ini bisa ditunaikan dengan benar.
Dengan mematuhi aturan zakat, kita tidak hanya menjalankan perintah agama, tetapi juga membantu mereka yang membutuhkan.
Jika Anda merasa kesulitan dalam menghitung zakat ternak, pastikan untuk berkonsultasi dengan lembaga zakat atau ulama setempat untuk mendapatkan panduan yang tepat.
FAQ Seputar Zakat Ternak
Bagaimana jika ternak belum mencapai nisab?
Jika ternak belum mencapai nisab, maka zakat tidak diwajibkan.
Apakah semua peternak wajib mengeluarkan zakat ternak?
Tidak, hanya peternak yang memiliki ternak dalam jumlah yang memenuhi nisab dan kepemilikan sudah mencapai haul yang wajib mengeluarkan zakat.
Bagaimana cara menghitung zakat ternak untuk peternakan komersial?
Peternakan komersial yang dimiliki selama satu tahun dan memenuhi syarat nisab juga wajib mengeluarkan zakat ternak.
Apakah sapi atau kambing yang dijual dagingnya dikenakan zakat?
Hewan ternak yang dijual untuk daging termasuk dalam zakat perdagangan, bukan zakat ternak.