Selamat datang di Katalistiwa, blog untuk berdiskusi seputar pembahasan soal pelajaran dari Perguruan Tinggi, SLTA, SMP dan SD. Kali ini Katalistiwa akan membahas sebuah Soal yang banyak di tanyakan di Ujian Sekolah, Pertanyaannya adalah : Sebutkan 5 Contoh Pantun Jenaka
Ingin belajar di tanah Jawa,
tapi enggan jauh dari orang tua.
Perutku sakit karena tertawa,
melihat alisnya tercukur semua.
Sang arjuna membawa gandewa,
menunggang kuda berwarna hitam.
Sungguh tak bisa menahan tawa,
melihat nenek berkacamata hitam.
Ada atap rumah yang runtuh,
tetap di sangga batang bulat.
Aku tertawa hingga terjatuh,
Tahi cicak di kira tahi lalat.
Pembahasan detail tentang Pantun Jenaka
Pantun jenaka adalah jenis pantun yang memiliki unsur humor atau lelucon. Pantun jenaka biasanya di gunakan untuk menghibur orang atau sebagai ungkapan dalam situasi yang tidak terlalu serius.
Struktur Pantun Jenaka Pantun jenaka memiliki struktur yang sama dengan pantun pada umumnya, yaitu terdiri dari empat baris dengan pola a-b-a-b. Namun, pada pantun jenaka, baris terakhir sering kali berisi punchline atau ending yang mengandung unsur humor atau lelucon.
Ciri-ciri Pantun Jenaka
Pantun jenaka memiliki ciri-ciri yang dapat membedakannya dari jenis pantun lainnya, di antaranya:
- Mengandung unsur humor atau lelucon pada baris terakhir.
- Menggunakan kata-kata atau frasa yang lucu atau menggelitik.
- Fokus pada hiburan atau penghiburan dalam situasi yang tidak terlalu serius.
- Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah di pahami.
Kelebihan dan Kekurangan Pantun Jenaka Kelebihan dari pantun jenaka adalah mampu membuat suasana menjadi lebih ceria dan menyenangkan. Pantun jenaka juga dapat memperkaya kosakata dan meningkatkan kemampuan berbicara secara spontan.
Namun, kekurangan dari pantun jenaka adalah tidak semua orang bisa membuat pantun jenaka yang lucu dan menghibur. Selain itu, terkadang pantun jenaka dapat di anggap kurang sopan atau tidak pantas untuk di ucapkan di depan orang yang lebih tua atau pada situasi yang tidak memungkinkan.
Detail Soal
Kelas: VII
Mapel: Bahasa Indonesia
Bab: Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat
Inilah Pembahasan yang sudah kami rangkum oleh Tim Katalistiwa.id dari berbagai sumber belajar. Semoga pembahasan ini bermanfaat, jangan lupa jika mempunyai jawaban lain kalian bisa menghubungi admin. Terimakasih