Apa mata uang china Yang Resmi?

mata uang China yuan anjlok terhadap dolar AS pada Rabu (28/9). Penurunan yuan terjadi karena ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) kembali meningkat.

Yuan turun 0,83 persen terhadap dolar AS ke level 7,23. Penurunan ini merupakan yang terendah sejak krisis keuangan global tahun 2008.

melansir SCMP, penurunan yuan ini terjadi bahkan saat Bank Sentral China (PBOC) mengambil langkah baru untuk menekan laju penurunan yuan. Salah satunya, PBOC mengurangi jumlah cadangan devisa yang harus dimiliki lembaga keuangan.

Jatuhnya Mata Uang Cina

Kesenjangan suku bunga antara China dan AS telah mendorong yuan turun. Bank sentral China berpegang teguh pada kebijakan pelonggaran moneternya.

PBOC mencatat penurunan suku bunga pinjaman kebijakan satu tahun sebesar 10 basis poin (bps) menjadi 2,75 persen pada bulan  Agustus 2022. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Negeri Tirai Bambu pasca lockdown Covid-19.

Sementara itu, The Fed justru menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps dari 2,25-2,5 persen menjadi 3-3,25 persen pada bulan September 2022. Angka tersebut mendorong suku bunga acuan AS ke level tertinggi sejak krisis keuangan global pada 2008,

. NHKsituasi ini mengkhawatirkan investor tentang prospek ekonomi China. Di sisi lain, otoritas China belum menerapkan langkah-langkah efektif untuk mencegah kemungkinan keluarnya dana akibat depresiasi mata uang.Pelemahan yuan juga menekan nilai tukar negara-negara yang memiliki hubungan ekonomi dengan China, seperti Korea Selatan dan Thailand.

Won Korea Selatan melemah sebesar 1,27 persen terhadap dolar AS. Sementara itu, pemandian Thailand melemah sebesar 1,05 persen.

Rupee India dan peso Filipina juga melemah terhadap dolar. Rupee melemah 0,44 persen dan peso turun 0,03 persen.