Apakah kamu pernah mengikuti kegiatan debat atau diskusi? Ternyata, meskipun kedua kegiatan tersebut terlihat berbeda, mereka memiliki hubungan yang erat. Soalnya, dalam debat maupun diskusi, kita diajak untuk saling berpendapat, menyampaikan argumen, dan mendengarkan pendapat orang lain. Kegiatan debat dan diskusi sama-sama membangun keterampilan berpikir kritis, argumentasi yang baik, serta kemampuan mendengarkan. Jadi, apa sebenarnya hubungan antara kegiatan debat dan diskusi? Mari kita eksplorasi lebih lanjut dalam artikel ini!
Kegiatan Debat hampir Sama dengan Kegiatan Diskusi
Dalam konteks penggunaan bahasa Indonesia, kegiatan debat sering kali dianggap hampir sama dengan kegiatan diskusi. Keduanya memang memiliki persamaan dalam hal tujuan, yaitu untuk membahas suatu tantangan atau persoalan yang kompleks. Meskipun terdapat perbedaan dalam variasi format dan pendekatan yang digunakan, debat dan diskusi memiliki karakteristik yang mirip.
Perdebatan untuk Membahas Tantangan atau Persoalan
Perdebatan didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk membahas tantangan atau persoalan yang kompleks dan memerlukan pemikiran kritis. Tujuan utama dari perdebatan adalah untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam mengenai masalah yang sedang dibahas serta mencari solusi terbaik untuk menghadapinya.
Perdebatan berbeda dengan diskusi dalam hal pendekatan yang digunakan. Dalam perdebatan, peserta akan membentangkan argumen-argumen secara terstruktur dan fokus pada pembuktian, sedangkan dalam diskusi, peserta lebih fleksibel dalam menyampaikan pandangan dan pendapat mereka.
Selain itu, perdebatan juga biasanya dilakukan dalam waktu yang terbatas dan diatur dengan aturan-aturan tertentu, seperti pembagian waktu untuk setiap peserta dan kelompok. Hal ini bertujuan untuk menjaga ketertiban dan keefektifan dalam mendiskusikan masalah yang kompleks.
Jika dilihat dari sudut pandang komunikasi, perdebatan dapat dianggap sebagai sebuah bentuk dialog yang kompetitif. Peserta perdebatan berusaha untuk meyakinkan pendengar dengan argumen yang kuat dan logis. Tujuan utamanya adalah untuk meraih kemenangan dalam merumuskan dan membuktikan pendapat yang dianggap paling valid.
Dalam perdebatan, setiap peserta akan menerima peran tertentu, baik sebagai pembela maupun penentang suatu argumen atau pendapat. Hal ini sering kali melibatkan penggunaan strategi komunikasi yang efektif, seperti memberikan data, fakta, dan bukti-bukti yang relevan untuk memperkuat pendapat yang disampaikan.
Sebagai tambahan, perdebatan juga melibatkan pertanyaan dan tanggapan antara peserta debat dalam rangka mempertanyakan dan mempertimbangkan argumen yang telah disampaikan. Hal ini memperkuat proses pemikiran kritis dan memungkinkan peserta debat untuk menguji kekuatan dan kelemahan dari pendapat yang mereka sampaikan.
Keberhasilan dalam perdebatan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan peserta dalam menyampaikan pendapat, tetapi juga kemampuan dalam mendengarkan dan memahami argumen peserta lainnya. Dalam perdebatan, peserta juga diajarkan untuk menghargai pendapat yang berbeda, mendiskusikan dengan tenang dan menghormati setiap perbedaan sudut pandang.
Meskipun perdebatan berfokus pada pembuktian dan penentuan pendapat terbaik, hal ini tidak berarti bahwa perdebatan harus berakhir dengan keputusan yang mutlak atau meniadakan pendapat lainnya. Perdebatan yang sukses adalah yang mencapai pemahaman yang lebih dalam mengenai masalah yang dibahas dan mampu menghasilkan solusi terbaik yang mungkin.
Dalam kesimpulannya, perdebatan adalah kegiatan yang hampir sama dengan kegiatan diskusi dalam hal membahas tantangan ataupun persoalan yang kompleks. Meskipun memiliki perbedaan dalam format dan pendekatan, baik debat maupun diskusi memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam serta mencari solusi terbaik. Dalam perdebatan, peserta menggunakan argumen yang kuat untuk meyakinkan pendengar, sementara dalam diskusi, peserta lebih fleksibel dalam menyampaikan pendapat mereka. Untuk melibatkan orang lain secara efektif dan mempertimbangkan sudut pandang lainnya, baik perdebatan maupun diskusi membutuhkan kemampuan dalam mendengarkan dan berkomunikasi secara terstruktur.
Peserta Debat Berperan Aktif dalam Mencari Informasi
Partisipasi aktif peserta debat dalam mencari informasi sangatlah penting dalam mempersiapkan dan melengkapi argumen yang akan disampaikan. Mereka harus mengumpulkan fakta, data, dan referensi yang dapat mendukung posisi yang diambil dalam debat. Oleh karena itu, peserta debat harus mempunyai kemampuan dalam melakukan penelitian, membaca buku, mencari referensi, serta melatih kemampuan berpikir kritis.
Peserta debat diharapkan dapat mengidentifikasi dan memahami berbagai sumber informasi yang relevan dengan topik yang diperdebatkan. Mereka harus mampu mencari informasi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal ilmiah, artikel, laporan penelitian, dan internet. Penelitian yang cermat akan memberikan landasan yang kuat bagi peserta debat untuk menyusun argumen yang kuat dan kredibel.
Peserta debat juga perlu memperhatikan kewajaran dan keandalan informasi yang ditemukan. Mereka harus mampu memilah informasi yang valid dan dapat dipercaya dari informasi yang kurang dapat dipertanggungjawabkan. Ini akan membantu mereka dalam membangun argumen yang solid dan meyakinkan.
Penelitian
Penelitian merupakan salah satu kegiatan yang penting bagi peserta debat. Melalui penelitian, peserta debat dapat mendapatkan informasi yang diperlukan untuk memahami isu atau topik yang sedang diperdebatkan. Penelitian dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti membaca buku, mencari referensi dari jurnal atau artikel ilmiah, mengikuti seminar atau diskusi yang berkaitan dengan topik debat, dan melakukan wawancara dengan ahli di bidang terkait.
Proses penelitian tidak hanya melibatkan membaca dan mencari informasi, tetapi juga melibatkan analisis dan pemahaman yang mendalam terhadap materi yang ditemukan. Peserta debat harus dapat mengevaluasi secara kritis informasi yang mereka temukan, mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan argumen yang ada, serta mengidentifikasi fakta-fakta atau data yang dapat mendukung posisi mereka. Dengan melakukan penelitian yang baik, peserta debat akan memiliki keunggulan dalam menyusun argumen yang kuat dan meyakinkan.
Kemampuan Berpikir Kritis
Kemampuan berpikir kritis juga sangat penting bagi peserta debat. Mereka harus dapat melakukan analisis logis terhadap informasi yang ditemukan, mengidentifikasi asumsi yang mendasari argumen, mempertimbangkan berbagai sudut pandang, serta menyusun argumen yang rasional dan konsisten. Kemampuan berpikir kritis akan membantu peserta debat dalam mengenali kelemahan argumentasi lawan, menjawab pertanyaan secara tepercaya, dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi debat yang dinamis.
Untuk melatih kemampuan berpikir kritis, peserta debat dapat menggunakan berbagai metode, seperti melakukan diskusi kelompok, membaca buku tentang logika dan cara berpikir kritis, mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan keterampilan berpikir kritis, atau melibatkan diri dalam debat-debat simulasi yang melibatkan argumen kompleks.
Secara keseluruhan, partisipasi aktif peserta debat dalam mencari informasi merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kualitas debat yang akan dilakukan. Dengan melakukan penelitian dan melatih kemampuan berpikir kritis, peserta debat akan dapat menyusun argumen yang kuat, kredibel, dan meyakinkan. Hal ini akan memberikan keuntungan bagi mereka dalam debat, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam memahami, menganalisis, dan mengkomunikasikan berbagai isu yang kompleks dan kontroversial.
Melatih Kemampuan Berbicara dan Mendengar
Debat merupakan platform yang baik untuk melatih kemampuan berbicara dan mendengar. Peserta debat harus mempelajari keterampilan berbicara dengan jelas dan efektif, serta berkemampuan mendengarkan dengan baik agar dapat merespon argumen yang disampaikan oleh peserta debat lainnya.
Debat bukan hanya sekedar ajang berbicara secara bebas, tetapi juga membutuhkan kemampuan berbicara secara sistematis. Peserta debat harus mampu menyampaikan argumen dengan jelas dan terstruktur, sehingga pendengar dapat mengikuti alur pembicaraan dengan baik. Debat juga mengajarkan peserta untuk menggunakan bahasa yang persuasif, sehingga mereka dapat meyakinkan pendengar dengan argumen yang mereka sampaikan.
Di sisi lain, peserta debat juga harus memiliki kemampuan mendengarkan yang baik. Mereka harus mampu memahami argumen-argumen yang disampaikan oleh peserta lainnya, mengidentifikasi kelemahan dari argumen tersebut, dan merespon dengan argumen yang mereka miliki. Kemampuan mendengarkan yang baik juga berarti bahwa peserta debat harus mampu memperhatikan detail-detail yang disampaikan oleh peserta lainnya, sehingga mereka dapat merumuskan respon yang tepat dan terarah.
Debat juga melatih peserta untuk berpikir secara kritis. Dalam sebuah debat, peserta harus mampu mengevaluasi argumen-argumen yang disampaikan oleh peserta lainnya, mengidentifikasi logika yang digunakan, dan menentukan apakah argumen tersebut valid atau tidak. Kemampuan berpikir kritis sangat penting dalam debat, karena peserta harus mampu membedakan informasi yang valid dan mengabaikan informasi yang tidak relevan atau bias.
Selain itu, debat juga melatih peserta untuk mengorganisir ide-ide dalam pikiran mereka. Peserta harus mampu mengartikulasikan argumen-argumen yang mereka miliki secara teratur dan sistematis, sehingga pendengar dapat mengikuti alur pikiran dengan baik. Selain itu, peserta juga harus mampu merangkai argumen-argumen mereka menjadi suatu narasi yang koheren dan mudah dipahami oleh pendengar.
Debat juga melibatkan interaksi dengan peserta lainnya. Peserta harus mampu berkomunikasi dengan baik dan menghormati pendapat-pendapat yang berbeda. Dalam debat, peserta dapat belajar untuk mendengarkan pandangan-pandangan yang berbeda, dan mengembangkan kemampuan untuk berargumentasi secara konstruktif. Debat juga melatih peserta untuk mengatur emosi mereka, karena mereka harus mampu menghadapi kritik dan perbedaan pendapat dengan tenang dan tidak emosional.
Secara keseluruhan, debat melatih peserta dalam berbagai aspek berbicara dan mendengar. Mereka harus mempelajari keterampilan berbicara dengan jelas dan efektif, serta berkemampuan mendengarkan dengan baik agar dapat merespon argumen yang disampaikan oleh peserta debat lainnya. Dalam debat, peserta juga belajar untuk berpikir secara kritis, mengorganisir ide-ide mereka, dan berkomunikasi dengan baik. Oleh karena itu, debat dapat dijadikan sebagai sarana yang efektif dalam melatih kemampuan berbicara dan mendengar.
Kegiatan debat hampir sama dengan nama upacara keagamaan karena keduanya melibatkan diskusi, argumen, dan pembelaan terhadap pendapat masing-masing pihak.
Manfaat dari Kegiatan Debat
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Melalui debat, peserta dapat melatih kemampuan berpikir kritis dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan argumen yang ada. Kemampuan ini sangat penting dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan mendalam. Berpartisipasi dalam debat memungkinkan individu untuk berpikir secara logis, menganalisis informasi yang diberikan, dan menyusun argumen yang koheren dan terstruktur.
Dalam debat, peserta harus memahami argumen dari kedua sisi topik yang sedang dibahas. Mereka harus mampu mengidentifikasi kelemahan dalam argumen lawan serta mengevaluasi kekuatan argumen mereka sendiri. Ini membantu dalam mengembangkan keterampilan berpikir yang objektif dan analitis.
Tidak hanya itu, peserta juga harus mampu merumuskan argumen yang kuat dan merancang strategi yang efektif. Mereka harus mengumpulkan dan mengevaluasi data serta informasi yang relevan guna mendukung argumen mereka. Melalui proses ini, kemampuan berpikir kritis semakin terasah dan terlatih dengan baik.
Debat juga melatih peserta untuk berpikir secara cepat dan responsif. Dalam debat, peserta harus merespons tanggapan dan pertanyaan lawan dengan cepat. Ini melibatkan pemikiran yang cepat, kemampuan analisis yang tajam, dan kemampuan untuk bertahan dalam situasi yang menekan. Dengan demikian, kegiatan debat membantu peserta untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam situasi yang real-time dan mendalam.
Memperluas Pengetahuan tentang Topik Kontroversial
Melalui debat, peserta memiliki kesempatan untuk memperluas pengetahuan mereka tentang topik-topik kontroversial yang sedang dibahas. Dalam debat, peserta diminta untuk mempelajari dan memahami berbagai perspektif dan argumen yang ada sebelum merumuskan pendapat mereka sendiri. Ini mendorong peserta untuk melakukan penelitian mendalam dan mempelajari fakta-fakta yang relevan.
Dalam proses debat, peserta akan berhadapan dengan sudut pandang yang berbeda-beda yang dihadirkan oleh lawan mereka. Melalui dialog dan diskusi yang terjadi, peserta dapat memperoleh wawasan baru tentang topik yang sedang dibahas. Mereka juga dapat belajar dari argumen dan pendapat lawan mereka. Hal ini membantu peserta untuk melihat topik secara holistik dan memperoleh pemahaman yang lebih lengkap.
Debat juga memperluas pengetahuan peserta melalui riset dan persiapan yang mereka lakukan sebelum debat. Peserta harus mencari sumber-sumber yang kredibel dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang yang berbeda-beda. Mereka harus mengumpulkan informasi yang relevan dan mempelajarinya secara mendalam. Proses ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan peserta tentang topik yang sedang dibahas, tetapi juga mengajarkan mereka keterampilan riset yang berguna sepanjang hidup.
Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Debat melibatkan kegiatan yang intens dan penuh tantangan yang memungkinkan peserta untuk meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Dalam debat, peserta harus mampu menyampaikan argumen mereka secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan, kepada audiens yang beragam.
Melalui debat, peserta belajar untuk menyusun argumen yang persuasif dan menyampaikannya dengan jelas dan terstruktur. Mereka harus menggunakan bahasa yang tepat, diksi yang baik, serta logika yang kuat untuk mempengaruhi pendapat audiens dan juri. Peserta juga harus mampu mempresentasikan argumen mereka dengan gaya yang menarik dan percaya diri.
Debat juga melatih peserta dalam kemampuan mendengarkan dan merespons argumen orang lain. Peserta harus mampu menangkap ide-ide utama yang disampaikan oleh lawan mereka dan meresponsnya dengan tanggapan yang baik. Kemampuan mendengarkan yang baik akan membantu peserta dalam memahami sudut pandang lawan dan merumuskan tanggapan yang relevan.
Tidak hanya itu, debat juga mengajarkan peserta untuk berbicara di depan umum dengan percaya diri. Peserta harus mengatasi rasa gugup dan dapat menghadapi audiens dengan perasaan tenang dan yakin. Mereka juga harus mampu berbicara tanpa penakut dan tampil profesional. Kemampuan ini penting dalam berbagai situasi sepanjang kehidupan, baik dalam lingkup akademis maupun profesional.
Secara keseluruhan, kegiatan debat memiliki banyak manfaat yang signifikan. Melalui debat, peserta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, memperluas pengetahuan tentang topik kontroversial, dan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Selain itu, debat juga mengajarkan peserta tentang kerjasama tim, etika berdiskusi yang baik, dan kemampuan mengelola konflik. Kegiatan ini merupakan latihan yang efektif dalam membangun keterampilan penting yang berguna sepanjang kehidupan. Oleh karena itu, debat sejatinya merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat untuk semua orang.
Perbedaan antara kegiatan debat dan tujuan ceramah adalah debat bertujuan untuk memenangkan argumen dan membujuk audiens, sedangkan ceramah bertujuan untuk memberikan informasi atau memberikan pengajaran kepada audiens.
Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Debat membantu meningkatkan keterampilan komunikasi secara verbal maupun nonverbal. Peserta debat akan belajar untuk mengorganisir pikiran mereka dengan baik, berbicara dengan jelas, serta menggunakan gerakan tubuh yang tepat untuk mendukung argumen yang disampaikan.
Berpikir secara logis dan mengorganisir pikiran dengan baik merupakan keterampilan yang sangat penting dalam debat. Peserta debat harus dapat mengatur ide-ide mereka sehingga dapat disampaikan dengan jelas dan terstruktur. Dalam proses ini, mereka akan belajar untuk mengumpulkan informasi, menganalisis fakta, dan menyusun argumen yang kuat. Hal ini akan melatih mereka untuk menjadi pemikir kritis dan analitis dalam menghadapi berbagai persoalan.
Seiring dengan kemampuan berpikir logis, peserta debat juga harus mampu berbicara dengan jelas dan lugas. Mereka akan belajar mengungkapkan ide-ide mereka secara efektif sehingga dapat dipahami oleh audiens. Kemampuan berbicara yang baik melibatkan penggunaan kata-kata yang tepat, artikulasi yang jelas, serta intonasi suara yang sesuai. Peserta debat juga perlu belajar untuk memanfaatkan teknik komunikasi nonverbal, seperti ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan kontak mata, untuk mendukung pesan yang disampaikan.
Salah satu aspek penting dalam debat adalah kemampuan untuk merespons argumen lawan. Peserta debat harus dapat mendengarkan dengan baik dan merespons dengan argumen yang relevan dan logis. Hal ini melibatkan kemampuan untuk memahami argumen lawan, menemukan kelemahan dalam argumen tersebut, serta menyampaikan tanggapan yang kuat. Dalam proses ini, peserta debat akan meningkatkan kemampuan mereka dalam menganalisis dan mengevaluasi berbagai argumen, serta mempertahankan pendapat mereka secara persuasif.
Di samping itu, debat juga merupakan ajang di mana peserta dapat melatih kemampuan beradaptasi dengan berbagai situasi. Dalam debat, peserta akan menghadapi berbagai topik yang beragam dan seringkali tidak familiar bagi mereka. Mereka harus belajar untuk memahami topik tersebut dengan cepat, mengumpulkan informasi yang relevan, dan menyusun argumen dalam waktu yang terbatas. Kemampuan beradaptasi ini melibatkan kemampuan untuk berpikir kreatif, menemukan solusi yang inovatif, serta menghadapi tantangan dan mengeluarkan argumen yang solid.
Pada akhirnya, debat adalah kegiatan yang mempertajam keterampilan komunikasi peserta dalam berbagai aspek. Mereka akan belajar untuk mengorganisir pikiran dengan baik, berbicara dengan jelas dan persuasif, serta merespons argumen dengan tanggapan yang baik. Selain itu, debat juga melatih peserta dalam beradaptasi dengan situasi yang beragam dan mengeksplorasi kemampuan kreatif mereka. Melalui debat, peserta akan menjadi komunikator yang lebih efektif, yang dapat mempengaruhi dan memengaruhi orang lain dengan argumen yang kuat dan masuk akal.
Memperluas Wawasan dan Pemahaman
Melalui debat, peserta akan terlibat dalam diskusi mengenai berbagai topik dan masalah yang berbeda. Hal ini membantu dalam memperluas wawasan dan pemahaman peserta, serta meningkatkan pengetahuan mereka dalam berbagai sektor kehidupan.
Debat merupakan bentuk komunikasi yang intens dan mengharuskan peserta untuk memahami argumen dan pendapat lawan debat mereka. Ketika terlibat dalam debat, peserta harus mempelajari topik yang sedang diperdebatkan secara mendalam, mencari informasi terkait, dan mengorganisasikan argumen mereka dengan baik. Proses ini secara langsung menghasilkan peningkatan pemahaman dan wawasan peserta dalam topik yang dibahas.
Melalui debat, peserta dapat mempelajari perspektif dan sudut pandang yang berbeda. Dalam setiap debat, terdapat dua tim atau lebih yang mewakili posisi yang berbeda terkait topik yang diperdebatkan. Peserta harus memahami dan mempertahankan argumen dari sudut pandang tim mereka, namun mereka juga harus mengerti dan menyimak pendapat dan argumen lawan debat mereka. Hal ini memungkinkan peserta untuk melihat topik yang sedang diperdebatkan dari berbagai perspektif, sehingga memperluas wawasan dan pemahaman mereka.
Melalui debat, peserta juga dapat memperoleh pengetahuan yang mendalam dalam berbagai sektor kehidupan. Debat sering kali melibatkan topik-topik yang kompleks dan kontroversial, seperti politik, ekonomi, lingkungan, dan lainnya. Peserta harus melakukan riset dan studi yang mendalam untuk memahami topik tersebut dan menyusun argumen yang kuat. Dalam prosesnya, mereka akan memperoleh pengetahuan yang mendalam dalam berbagai sektor kehidupan, yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman mereka terhadap isu-isu yang relevan dalam masyarakat.
Debat juga dapat membantu peserta untuk mengembangkan keterampilan analitis. Dalam mencari argumen dan mempertahankan posisi mereka, peserta harus mampu menganalisis informasi yang mereka temukan secara kritis. Mereka perlu memahami konteks dan relevansi informasi tersebut, serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan argumen mereka sendiri dan lawan debat mereka. Proses ini melatih peserta untuk menjadi pemikir yang kritis dan analitis, yang merupakan keterampilan yang berharga dalam kehidupan sehari-hari serta dunia pekerjaan.
Selain itu, melalui debat, peserta juga dapat meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Debek merupakan bentuk komunikasi yang formal dan struktural. Peserta harus mengorganisasikan dan menyampaikan argumen mereka dengan jelas dan terstruktur. Mereka juga harus merespons argumen lawan debat mereka dengan tepat dan penuh kehati-hatian. Proses ini melatih peserta dalam berbicara di depan umum, menyampaikan pendapat dengan jelas, serta berargumentasi dengan logika yang baik. Keterampilan komunikasi yang baik sangat penting dalam kehidupan sehari-hari serta dunia pekerjaan.
Debat juga melatih peserta dalam kemampuan pemikiran kritis. Peserta harus mampu menganalisis argumen lawan debat mereka secara objektif dan kritis. Mereka perlu mengidentifikasi kelemahan dalam argumen tersebut dan merespon dengan argumen yang kuat. Proses ini melatih peserta dalam melihat suatu situasi secara obyektif, serta mengembangkan kemampuan pemikiran kritis yang tidak hanya berguna dalam debat, tetapi juga dalam pengambilan keputusan, masalah penyelesaian, dan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Debat juga mendorong peserta untuk menjadi lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat mereka. Proses berdebat melibatkan adu pendapat dan argumentasi. Peserta harus dapat menyampaikan pendapat mereka dengan jelas, tegas, dan penuh keyakinan. Melalui latihan dan pengalaman dalam debat, peserta akan merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam berbicara dan menyampaikan pendapat mereka di depan umum.
Dengan demikian, melalui debat, peserta dapat memperluas wawasan dan pemahaman mereka dalam berbagai sektor kehidupan. Debek juga melatih peserta dalam berpikir kritis, kemampuan analitis, serta keterampilan komunikasi. Selain itu, debat juga memberikan pengalaman yang membangun kepercayaan diri peserta. Oleh karena itu, kegiatan debat memiliki manfaat yang signifikan dalam pengembangan peserta dan peningkatan pemahaman mereka terhadap isu-isu yang relevan dalam masyarakat.