Sebutkan 5 Perbedaan Pantun Syair dan Gurindam

Selamat datang di Katalistiwa, blog untuk berdiskusi seputar pembahasan soal pelajaran dari Perguruan Tinggi, SLTA, SMP dan SD. Kali ini Katalistiwa akan membahas sebuah Soal yang banyak ditanyakan di Ujian Sekolah, Pertanyaannya adalah : Sebutkan 5 Perbedaan Pantun Syair dan Gurindam

 

 

Sebutkan 5 Perbedaan Pantun Syair dan Gurindam

Sebutkan 5 Perbedaan Pantun Syair dan Gurindam

Jawab :

 

Jadi, perbedaan pantun, syair, dan gurindam terletak pada:

  1. jumlah baris pada tiap baitnya
  2. jumlah kata pada tiap barisnya
  3. struktur pantun
  4. rima pada akhir baris
  5. kandungan isi

 Pembahasan detail tentang Pantun Syair dan Gurindam

Pantun, syair, dan gurindam termasuk dalam puisi karena terikat dengan aturan-aturan penulisan. Sedangkan disebut “rakyat” karena telah ada sejak zaman dahulu dan berasal dari kebudayaan Melayu.

Pantun, syair, dan gurindam merupakan contoh dari puisi rakyat. Berikut ini adalah perbedaan pantun, syair, dan gurindam.

Jumlah baris

  • Pada pantun, terdiri dari empat baris.
  • Pada syair, terdiri dari empat baris.
  • Pada gurindam, terdiri dari dua baris.

Jumlah kata

  • Pada pantun, terdiri dari 8-12 suku kata.
  • Pada syair, terdiri atas 8-14 suku kata.
  • Pada gurindam, terdiri atas 10-14 kata.

Struktur pantun

  • Pada pantun, baris pertama dan kedua berupa sampiran, baris ketiga dan keempat berupa isi.
  • Pada syair, semua baris adalah isi.
  • Pada gurindam, isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua karena baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.

Rima akhir baris

  • Pada pantun, berima a-b-a-
  • Pada syair, berima a-a-a-a.
  • Pada gurindam, berima a-a, b-b, c-c, dan seterusnya

Kandungan isi

  • Pada pantun, berupa nasihat atau teguran secara tidak langsung dengan kata-kata yang menghibur.
  • Pada syair, berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
  • Pada gurindam, berupa nilai-nilai kehidupan atai nilai-nilai moral.

 

Detail Soal

Kelas : VII

Pelajaran: Bahasa Indonesia

Bab: Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat (bab 5)

 

Inilah Pembahasan yang sudah kami rangkum oleh Tim Katalistiwa.id dari berbagai sumber belajar. Semoga pembahasan ini bermanfaat, jangan lupa jika mempunyai jawaban lain kalian bisa menghubungi admin. Terimakasih