Selamat datang di Katalistiwa, blog untuk berdiskusi seputar pembahasan soal pelajaran dari Perguruan Tinggi, SLTA, SMP dan SD. Kali ini Katalistiwa akan membahas sebuah Soal yang banyak ditanyakan di Ujian Sekolah, Pertanyaannya adalah : Istilah Qadha dan Qadar Sering Disebut Juga Taqdir Taqdir Ada Dua Macam Sebutkan
Takdir ada 2 ialah (Takdir Muallaq dan Takdir Mubram).
- Takdir Muallaq adalah takdir yang dapat diubah dengan usaha atau dengan usaha sesuai dengan kemampuan yang ada pada diri manusia.
Contoh dari Takdir Muallaq:
– Orang bodoh bisa menjadi cerdas jika rajin belajar dan berdoa kepada Allah swt.
– Jika Anda miskin, cobalah berdoa, Anda bisa menjadi kaya.
Bukti Narasi Takdir Penulis:
Surat An-Najm ayat 39
Dan pria itu tidak lain adalah apa yang dia perjuangkan.
Artinya : “ bahwa manusia hanya mendapatkan apa yang telah didapat “.
Surat Ar-Ra’d ayat 11
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu keadaan sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri
Artinya: “ Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu bangsa jika manusia tidak mengubah nasibnya sendiri”.
- Nasib Mubram adalah takdir manusia yang pasti dan tidak dapat diubah, seperti kelahiran, kematian, jenis kelamin, jodoh.
Contoh Takdir Mubram:
– Kematian semua makhluk hidup.
– Melahirkan anak laki-laki atau perempuan.
– Fakta bahwa seseorang dilahirkan ke dunia ini.
Bahas secara detail tentang terme qada dan qadar itu
Qada dalam bahasa berarti hukum, ketetapan, perintah atau kehendak. Secara istilah Qada adalah peraturan atau ketetapan Allah SWT sejak dahulu kala atas segala sesuatu yang berhubungan dengan kehendak atau wasiat-Nya.
Dalam bahasa qadar adalah kepastian, aturan dan ukuran. Dalam istilah Qadar, itu adalah ketetapan (qada) untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan makhluk-Nya yang telah ditulis sejak zaman Azali dan tentunya sesuai dengan kehendak-Nya. Qadr juga dianggap sebagai takdir Allah bagi semua makhluknya.
Berikut dalil naqli tentang qada’ dan qadar
Kebaikan apapun yang datang padamu, itu dari Tuhan, dan apapun keburukan yang terjadi padamu, itu dari dirimu sendiri, dan Kami telah mengutusmu kepada manusia sebagai utusan, dan Tuhan memenuhi syarat untuk menjadi saksi.
Artinya: “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari sisi Allah, dan musibah apapun menimpamu, dari (kesalahanmu) sendiri. Kami telah mengutus kamu sebagai utusan kepada seluruh umat manusia.” (Q.S an-Nisa: 79)
Detail Soal
Kelas: 9
Mapel: PAI
Kategori: Iman kepada Takdir
Inilah Pembahasan yang sudah kami rangkum oleh Tim Katalistiwa.id dari berbagai sumber belajar. Semoga pembahasan ini bermanfaat, jangan lupa jika mempunyai jawaban lain kalian bisa menghubungi admin. Terimakasih