Hai siswa-siswa yang terkasih, pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai ciri-ciri pendidikan informal yang perlu kita ketahui. Pendidikan informal adalah proses pembelajaran yang terjadi di luar lingkungan sekolah formal. Dalam pendidikan informal, pembelajaran bisa dilakukan melalui berbagai cara seperti pengalaman pribadi, observasi, diskusi, atau bahkan melalui media sosial. Dengan pendidikan informal, kamu bisa belajar banyak hal di luar pengetahuan yang diajarkan di sekolah. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
Ciri-ciri Pendidikan Informal
Fleksibel
Pendidikan informal memiliki fleksibilitas yang tinggi. Ini berarti peserta dapat belajar kapan pun dan di mana pun mereka inginkan. Mereka tidak terikat oleh jadwal yang kaku dan dapat mengakses materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan waktu mereka.
Tidak Formal
Sebagai perbedaan dengan lembaga pendidikan formal lainnya, pendidikan informal tidak melibatkan struktur formal. Tidak ada kurikulum yang harus diikuti atau ujian yang harus dilewati. Peserta dapat belajar sesuai dengan minat dan pilihan mereka sendiri tanpa adanya tekanan dari aturan dan batasan tertentu.
Fokus pada Keterampilan Praktis
Pendidikan informal lebih berfokus pada pengembangan keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti materi pelajaran cenderung lebih konkret dan aplikatif, memungkinkan peserta untuk langsung menggunakannya dalam situasi kehidupan nyata.
Pendidikan informal memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat diidentifikasi. Salah satunya adalah di dalam pembuatan program komputer algoritma yang dibuat. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pendidikan informal, pembelajaran bahasa pemrograman memiliki peran penting.
Keuntungan Pendidikan Informal
Pembelajaran Berbasis Minat
Dalam pendidikan informal, peserta memiliki kebebasan untuk memilih materi pelajaran yang sesuai dengan minat mereka sendiri. Hal ini membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, karena mereka belajar tentang topik yang mereka sukai. Ketika seseorang belajar tentang sesuatu yang mereka minati, mereka secara alami lebih termotivasi untuk belajar dan mencapai hasil yang lebih baik.
Tidak Ada Batasan Geografis
Salah satu keuntungan utama dari pendidikan informal adalah akses yang lebih luas dan tanpa batasan geografis. Peserta dapat mengakses materi pembelajaran secara online melalui situs web pendidikan, atau melalui sumber belajar lainnya seperti buku dan video. Dengan demikian, mereka tidak terikat oleh lokasi geografis dan dapat belajar dari mana saja di dunia. Misalnya, seseorang di Indonesia dapat mengakses materi pembelajaran dari Amerika Serikat atau negara lainnya tanpa harus meninggalkan rumah mereka.
Mengembangkan Keterampilan Mandiri
Pendidikan informal juga membantu peserta mengembangkan keterampilan mandiri yang sangat berharga. Dalam pembelajaran ini, peserta belajar secara mandiri tanpa adanya panduan yang ketat. Mereka dituntut untuk memahami dan menguasai materi pelajaran dengan cara mereka sendiri. Proses ini membantu mereka menjadi lebih mandiri secara akademik dan meningkatkan kemampuan problem solving mereka. Dengan belajar secara mandiri, peserta juga belajar untuk bertanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri. Mereka harus mengatur waktu mereka sendiri, mengatur jadwal belajar mereka, dan mengambil inisiatif untuk mencari sumber belajar yang relevan.
Dalam keseluruhan, pendidikan informal menawarkan berbagai keuntungan yang tidak dapat ditemukan dalam pendidikan formal. Peserta memiliki kebebasan untuk memilih materi pelajaran yang mereka minati, akses yang tidak terbatas ke sumber belajar, dan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mandiri yang essensial. Dengan menjalani pendidikan informal, peserta dapat belajar dengan cara yang lebih santai dan disesuaikan dengan gaya belajar mereka sendiri.
Kelemahan Pendidikan Informal
Kurangnya Sertifikat dan Pengakuan Resmi
Pendidikan informal sering kali tidak memberikan sertifikat resmi atau pengakuan yang diakui oleh institusi atau perusahaan. Hal ini dapat menjadi kendala dalam pencarian kerja atau melanjutkan pendidikan formal di jenjang yang lebih tinggi.
Sebagai contoh, ketika seseorang telah menyelesaikan pendidikan informal dalam bidang desain grafis, mereka mungkin tidak memiliki sertifikat yang membuktikan keterampilan dan pengetahuan mereka. Ketika mencari pekerjaan atau melamar ke sebuah perusahaan, kurangnya pengakuan resmi dapat menjadi batasan karena perusahaan seringkali mencari calon yang memiliki sertifikat yang diakui dan dapat dipertanggungjawabkan.
Terbatasnya Bimbingan Guru
Pendidikan informal cenderung kurang memperhatikan bimbingan langsung dari seorang guru atau mentor. Peserta belajar secara mandiri dan mungkin menghadapi kesulitan dalam memahami materi pelajaran tanpa adanya seseorang yang dapat mereka tanyakan secara langsung.
Seorang guru atau mentor memiliki peran penting dalam membantu peserta pendidikan untuk memahami materi dengan lebih baik. Mereka dapat memberikan penjelasan yang lebih terperinci, menjawab pertanyaan, dan memberikan pandangan dari pengalaman mereka. Namun, dalam pendidikan informal, peserta belajar sendiri tanpa adanya sosok yang dapat memberikan bimbingan langsung. Hal ini bisa menjadi kendala bagi beberapa orang yang lebih membutuhkan interaksi sosial dan bimbingan langsung dalam proses belajar mereka.
Tidak Terstruktur
Pendidikan informal tidak memiliki struktur formal seperti pendidikan formal. Peserta bebas memilih dan mengakses materi pelajaran tanpa adanya panduan yang jelas. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya fokus dan kehilangan arah dalam proses pembelajaran.
Dalam pendidikan formal, peserta didik mengikuti kurikulum yang telah ditentukan, dimana materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran sudah diatur sedemikian rupa. Namun, dalam pendidikan informal, peserta belajar dapat memilih materi yang mereka minati tanpa adanya struktur yang jelas. Meskipun fleksibilitas ini bisa memberikan kebebasan untuk memilih topik yang diminati, namun bagi sebagian orang, terlalu banyak pilihan bisa membuat mereka kebingungan dan kehilangan arah dalam proses pembelajaran.