Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Lakukan Dengan Cara Pertempuran dan Perundingan 

Selamat datang di Katalistiwa, blog untuk berdiskusi seputar pembahasan soal pelajaran dari Perguruan Tinggi, SLTA, SMP dan SD. Kali ini Katalistiwa akan membahas sebuah Soal yang banyak di tanyakan di Ujian Sekolah, Pertanyaannya adalah : Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Lakukan Dengan Cara Pertempuran dan Perundingan 

 

 

Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Lakukan Dengan Cara Pertempuran dan Perundingan 

Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Lakukan Dengan Cara Pertempuran dan Perundingan 

Jawab :

 

Upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia melibatkan pertempuran dan perundingan. Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia menghadapi serangan dari Belanda yang berusaha untuk memulihkan koloni. Dalam perang ini, pemerintah dan pasukan militer Indonesia berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan dan membebaskan wilayah-wilayah yang masih di kuasai Belanda. Pertempuran melibatkan perang besar seperti Perang Diponegoro dan Perang Kemerdekaan, serta pertempuran-pertempuran kecil yang tersebar di seluruh pulau. Sementara itu, perundingan juga di lakukan sebagai upaya untuk mempertahankan kemerdekaan. Negosiasi diplomatik dengan Belanda dan negara-negara lain di lakukan untuk memperkuat posisi Indonesia dan memastikan penerimaan internasional atas kemerdekaan. Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tahun 1949 merupakan salah satu perundingan penting yang membantu memastikan kemerdekaan Indonesia. Upaya mempertahankan kemerdekaan melibatkan kontribusi dari seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah, militer, sampai rakyat biasa. Kontribusi ini memperlihatkan komitmen dan tekad bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan memastikan bahwa Indonesia merdeka dan merdeka selamanya.

Pembahasan detail tentang Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Lakukan Dengan Cara Pertempuran dan Perundingan 

a. Pertempuran (Perang)

  1. Pertempuran Ambarawa.Pertempuran Ambarawa terjadi pada tanggal 20 November dan berakhir pada tanggal 15 Desember 1945. Perang Ambarawa terjadi antara TKR (Tentara Keamanan Rakyat) melawan pasukan Semarang-Solo yang dilatarbelakangi oleh keinginan Sekutu untuk mengambil alih Ambarawa.
  2. Pertempuran 10 November.Pertempuran di Surabaya bermula ketika bendera Belanda di robek oleh seorang pemuda Surabaya di Hotel Yamato pada tanggal 19 September 1945. Ketegangan antara Surabaya dan Belanda menjadi tidak terelakkan setelah Pasukan Sekutu (British) AFNEI yang di pimpin oleh Brigjen Mallaby memasuki perairan Surabaya tanpa izin dari pemerintah setempat.Pada tanggal 27 Oktober 1945 pihak Sekutu mengeluarkan ultimatum agar rakyat Surabaya menyerah dan memberikan senjata mereka ke AFNEI. Tak terima, warga Surabaya memilih melawan dan pertempuran pun terjadi. Puncak pertempuran ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 yang kemudian diperingati setiap tahun sebagai Hari Pahlawan Nasional.
  3. Pertempuran Bandung Lautan Api.Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang menghabiskan kota Bandung. Upaya ini di lakukan untuk mencegah pasukan sekutu dan NICA menggunakan kota Bandung sebagai pangkalan militer yang strategis. Pada tanggal 23 Maret 1946, sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka dan pergi ke pegunungan di daerah Bandung Selatan.
  4. Pertempuran 5 hari di Semarang.Pertempuran Lima Hari di Semarang adalah pertempuran antara rakyat Indonesia melawan tentara Jepang di Semarang pada tanggal 15-19 Oktober 1945. Latar belakang terjadinya pertempuran ini adalah tentara Jepang yang melarikan diri pada saat hendak bergerak dari Cepiring ke Bulu untuk di pindahkan ke Ikuti. pasukan Jepang lainnya di Kidobutai Jatingaleh.

b. Perundingan (Diplomasi)

  1. Perundingan Linggarjati.Konvensi Linggarjati di selenggarakan pada 11 November hingga 13 November di Desa Linggarjati, Cilimus, Kuningan, Jawa Barat. Negosiasi ini di pimpin oleh Lord Killearn dari Inggris. Perjanjian ini tidak di ratifikasi sampai 25 Maret 1947. Secara garis besar isi perjanjian Linggarjati adalah Belanda harus mengakui secara de facto wilayah Indonesia yaitu Jawa, Sumatera dan Madura. Selain itu, Belanda juga harus meninggalkan Indonesia paling lambat 1 Januari 1949. Belanda dan Indonesia setuju membentuk Republik Indonesia Serikat.
  2. Pembicaraan Renville.Perjanjian Renville di adakan pada tanggal 8 Desember 1947. Perundingan ini di lakukan di atas kapal perang Amerika Serikat, yaitu USS Renville. Perundingan ini di lakukan karena Belanda menyerang Indonesia pasca Perjanjian Linggarjati. Hasil kesepakatan ini sangat merugikan Indonesia.
  3. Perundingan Roem Royen.Hasil perundingan tersebut di tandatangani pada tanggal 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Perundingan ini di lakukan setelah Belanda melakukan Agresi Militer Belanda dan menangkap para pemimpin Indonesia. Perundingan Roem-Royen menghasilkan keputusan apakah Belanda bersedia membebaskan semua tawanan perang dan menghentikan agresi militer. Demikian pula, Indonesia sepakat untuk mengakhiri perang gerilya.
  4. Konferensi Meja Bundar (RTC).Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah pertemuan yang di adakan pada tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 November 1949 di Den Haag, Belanda, antara perwakilan Republik Indonesia, Belanda, dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg) yang mewakili berbagai negara mewakili apa yang di ciptakan oleh Belanda di kepulauan Indonesia. Dampak dari KMB tersebut akhirnya Indonesia mendapatkan kedaulatannya. 

Inilah Pembahasan yang sudah kami rangkum oleh Tim Katalistiwa.id dari berbagai sumber belajar. Semoga pembahasan ini bermanfaat, jangan lupa jika mempunyai jawaban lain kalian bisa menghubungi admin. Terimakasih